Giok
Giok adalah batuan ornamen yang begitu banyak legendanya sehingga hampir
mengaburkan kajian ilmiahnya. Kadangkala dalam masyarakat, batu
berwarna hijau serupa giok atau dalam bentuk patung tiongkok selalu
‘langsung’ dengan tanpa pikir panjang dianggap terbuat dari batu giok,
yang kadangkala dalam kasus-kasus tertentu hanya terbuat dari batu
marmer dengan treatment tertentu, dan sungguh disayangkan banyak sekali
beredar di pasaran baik nasional maupun internasional.
Dalam kasus lain, terbuat dari batu sabun yang tentu saja sama sekali
bukan termasuk ke dalam kelas giok tetapi masuk ke dalam batuan talc
dengan kekerasan hanya menunjukkan angka 1 hingga 3 pada skala Mohs dan
seringkali warnanya pun merupakan hasil rekayasa. Dan uniknya kita
sering mendengar istilah ‘giok sabun’, batuan inilah yang dimaksudkan.
![]() |
Nephrite |
Istilah Jade atau Giok diterapkan pada batuan metamorf yang terbentuk
dari unsur mineral silikat, jenis giok ini terbagi menjadi dua:
- Nephrite, terdiri dari mikrokristalin yang diikat oleh matriks seperti fiber dari unsur kalsium, mineral amfibol yang kaya akan kandungan unsur magnesium-besi, dimana didalamnya terdapat Tremolite. Nephrite inilah yang masuk ke dalam keluarga Tremolite dan merupakan varietas Tremolite yang berwarna hijau. semakin tinggi kandungan besi di dalamnya maka semakin hijaulah dia.
- Jadeite [NaAlSi2O6 or Na(Al,Fe3+)Si2O6] adalah piroksen yang kaya akan unsur sodium dan aluminium. Bentuk mineral yang digunakan pada batu perhiasan (gem) adalah bentuk mikrokristalin yang saling terikat oleh matriks kristal, dengan kekerasan 6.5 hingga 7 skala Mohs hampir sama dengan batuan kalsedon (6-7) atau kuarsa (7). Jenih inilah yang disebut giok.
![]() |
Giok |
Giok atau Jade dalam bahasa Inggris (dibaca ‘jaid’) diambil dari bahasa
Perancis l’ejade dan Latin ilia, lalu dalam bahasa Spanyol menyebutnya
piedra de ijada (pertama kali tercatat sejak tahun 1565) atau “loin
stone“, karena reputasinya yang dapat menyembuhkan gangguan loin dan
ginjal (kidney). Sedangkan Nephrite diambil dari lapis nephriticus yang
merupakan bahasa Latin dari istilah Spanyol piedra de ijada.
Nephrite (6-6.5 skala Mohs) dan Jadeite sering digunakan pada ukiran
batu pada jaman pra-sejarah. Jadeite sama kerasnya dengan quartz
(kuarsa, 6-7 skala Mohs), sedangkan Nephrite lebih lunak tetapi lebih
tahan dibanding Jadeite. Hingga pada abad ke 19 seorang mineralogist
Perancis menyatakan bahwa ‘jade‘ pada dasarnya merupakan dua jenis
mineral yang berbeda.
Nephrite ditemukan dalam warna putih (seperti lemak daging), sedangkan
Jadeite lebih bervariasi warnanya. Varietas yang langka yang memiliki
nilai tinggi. Warna Jadeite umumnya berkisar dari putih hingga hijau
pucat seperti warna buah apel, bisa juga berwarna hijau kebiruan seperti
yang baru-baru ini ditemukan (‘olmec bue‘ jade), pink (merah muda),
lavender (ungu) dan paduan warna lain yang sangat jarang sekali, yang
berwarna hijau tua hingga hitam disebut dengan Chloromelanite.
Warna ini dipengaruhi oleh adanya unsur seperti chromium dan besi. Daya
tembus sinarnya bisa dimanapun dari benar-benar solid hingga opaque
(tidak tembus sinar) sampai hampir jernih. Keragaman warna dan sifat
tembus sinarnya sering ditemukan bahkan pada satu jenis spesimen.
Jadeite dilaporkan dapat ditemukan di Amrik, Myanmar, Selandia baru,
Guatemala, tempat lain yang mengandung jadeite termasuk Kazakhstan,
Russia, British Columbia, Kanada, Alaska, Italy dan Turkestan. Banyak
sekali sejarah dan legenda tentang batu jenis ini, mulai dari Cina,
India, Korea, Maori hingga benua Amerika Latin.
Giok, mungkin saja mendapat perlakuan tertentu (treatment) sering
disebut dengan istilah ‘stabilized‘. Perlu diketahui dalam dunia
perdagangan giok, tingkat inilah yang diperhatikan untuk menentukan
harga, tetapi perlu diingat kualitas warna dan teksturnya tidak
termasuk. Misalnya Tipe A tidak mendapat treatment tertentu (natural)
tetapi bisa saja warna dan teksturnya kurang menarik.
Terdapat 3 cara untuk ‘memperindah’ (enhancement) giok ini, dikenal dengan ABC Treatment System:
- Type A Jadeite yang tidak diapa-apakan dan dibiarkan tetap natural kecuali dihaluskan permukaannya.
- Type B mendapat treatment tertentu misalnya dengan menghilangkan unsur-unsur yang tidak diinginkan dengan bahan kimia tertentu yaitu dengan cara memutihkan (bleaching) atau penggunaan zat asam tertentu atau ‘menyuntikkan’ resin polymer jernih, hingga menghasilkan warna dan transparansi yang diinginkan. Pada masa kini, spectroscopy dengan cahaya infrared dapat menentukan dengan akurat apakah polymer ‘disuntikkan’ ke dalam jadeite.
- Type C jade ini dicelup (dyeing). Akibatnya warna batu ini tidak
dapat terkontrol dan mungkin menghasilkan warna coklat kusam. Dalam
kasus tertentu, sifat ‘translucency’-nya hilang.
Type B+C jade yang mendapat perlakuan B and C: ‘disuntik’ juga ‘dilukis’ (diwarnai). - Type D jade dipadukan dengan bahan lain atau batuan lain (ingat, kasus kalimaya atau opal) dengan istilah doublet yaitu memadukan atau menggabungkan lapisan bahan lain (mis.plastik) pada permukaan giok.
Giok varian ‘Nephrite Jade’ hanya ada di Aceh
Ketua Pusat Promosi Batu Mulia Indonesia yang juga seorang geologist dan
gemologist, Ir. H. Sujatmiko, Dipl Eng, dengan bangga menyebutkan bahwa
di Indonesia hanya Aceh yang memiliki batu mulia giok jenis ‘Nephrite
Jade’. Sujatmiko menyarankan agar Pemerintah di Aceh mampu mengolah
potensi batu mulia tersebut untuk kesejahteraan dan kemakmuran Aceh.
'Awalnya kami menduga bahwa giok jenis Nephrite Jade ada di Jawa. Tapi
setelah diteliti lebih jauh ternyata tidak ada di Jawa, melainkan adanya
di Aceh,' kata Sujatmiko yang ditemui di kantornya. Dua daerah di Aceh
yang menyimpan batu mulia ini adalah Nagan Raya dan Sungai Lumut, Aceh
Tengah dan Gayo Lues. 'Giok Nagan berwarna hijau terang dan giok Sungai
Lumut hijau tua,' terang Sujatmiko.
Ia mengetahui potensi giok Aceh sejak 20 tahun lalu dan pertama kali
berkenalan dengan giok dari Sungai Lumut. 'Ketika itu ada seseorang yang
membawa contoh batu Sungai Lumut, dan saya kaget ternyata sangat luar
biasa,' katanya. Belakangan ia mengetahui ada giok dari Nagan dengan
warna hijau yang lebih terang.
Selain giok jenis Nephrite Jade, Aceh juga memiliki batu mulia lainnya
yang disebut Fluorite, Rose Quartz, Serpentine, Batu Kristal, Marmer
Hitam, dan Idocrase. Beberapa jenis giok Aceh saat ini memiliki harga
tinggi di pasar perbatuan nasional, seperti Nephrite Jade dan Idocrase
atau Lumut Aceh.
Sujatmiko juga terkejut saat mengetahui kalau berton-ton batu giok dari
Nagan dibawa ke luar dari Aceh dalam bentuk bongkahan. Ia meminta
Pemerintah agar melarang tindakan tersebut karena tidak membawa
keuntungan apa-apa bagi Aceh. 'Sebaliknya batu-batu tersebut harus
diolah di Aceh dan menumbuh-kembangkan pengrajin-pengrajin batu. Itu
tugas pemerintah memfasilitasinya,' tukas Sujatmiko.
Ia juga mempersilakan Pemerintah Aceh atau Pemerintah Nagan Raya
mengundang peminat batu mulia dari luar negeri dan melelangnya. 'Bisa
dilelang dengan melibatkan pihak asing, asalkan syaratnya harus diolah
di daerah, bukan bongkahannya di bawa ke luar Aceh,' kata Sujatmiko.
Sujatmiko mengatakan Aceh harus bisa menjadi pelopor membuat aturan
mengenai pemanfaatan batu mulia sehingga bisa menciptakan kesejahteraan
bagi masyrakatnya. 'Selama ini Pemerintah Indonesia tidak punya
perhatian soal itu. Aceh bisa membuat terobosan,' katanya.
keren binggo gioknya gan.
BalasHapussaya yakin blog agan pasti rame, karena indonesia memang sedang rame dan tren batu, tak ketinggalan batu giok. namun banyak orang yang belum tahu khasiat batu giok dan bagaimana cara mendapatkan khasiat batu giok yang sesungguhnya.
karena minuman berenergi itulah banyak orang yang menggunakan aksesoris giok seperti gelang giok dan lain sebagainya, namun tidak merasakan apapun, inilah rahasi yang tidak semua orang tahu dan bisa mendapatkannya.
jika anda juga ingin tahu cara mendapatkan khasiatnya dengan benar
silakan klik DISINI>> BATU GIOK
setuju saya gan, saya kira jadeite bisa naik harganya, cuma belum banyak orang yg tau
BalasHapussalam gemslover...saya nih orang sulawesi ,,sekedar informasi kalau yang jenis jadeite yang asli pernah di temukan di daerah mamuju tepat nya di sulawesi barat .. itu batu sudah lulus uji sertifikat ,,makasih salam gemslover
BalasHapus